Saturday, August 18, 2018

Aspek – Aspek Pentingnya Pengembangan Kurikm Pendidikan Kejuruan




Kurikulum merupakan bagian yang penting dari sebuah sistem pendidikan, jika di ibaratkan sebagai jantung sekaligus otak pada tubuh manusia, oleh karena itu  maka peran kurikulum sangat erat kaitannya dengan gambaran pembelajaran yang perlu dilangsungkan dalam proses belajar di tingkat satuan pendidikan. Dalam tingkatan sekolah menengah atas kurikulum di bagi menjadi dua yaitu kurikulum pendidikan umum dan kurikulum pendidikan kejuruan. Kurikulum pendidikan kejuruan di gunakan di sekolah menengah kejuruan (SMK).
SMK merupakan pendidikan lebih mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Dengan kata lain bahwa SMK berperan dalam menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Atau bisa di artikan bahwa SMA harus dikembangkan sesuai dengan permintaan pasar kerja. tingginya keterkaitan penyelenggaraan pendidikan kejuruan dengan tuntutan dunia kerja, maka pendidikan kejuruan haruslah memiliki sifat responsif-aktif, serta adaptasilitas dan fleksibilitas tinggi, (Calhoun & Finch Mei 2005).
 Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka juga perlu melakukan pembaharuan dalam kurikulum yang perlu diajarkan terhadap peserta didik. Maka dengan demikian perlu dilakukan analisis aspek-aspek apa saja yang penting dalam pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan, aspek – aspek antara lain yaitu :
a.       Perkembangan penggunaan teknologi di bidang industri
b.      Memperbaiki sikap untuk menumbuhkan etos kerja
c.       Menciptakan lapangan kerja baru
d.      Perkembangan ilmu pengetahuan
e.       Mengembangkan kewirausahaan dalam dunia pendidikan
Aspek-aspek di atas sangat penting di karena dapat mempengaruhi seberapa banyak bidang keahlian yang di kuasai oleh peserta didik, selain itu aspek-aspek di atas juga berperan penting dalam dunia kerja dan bisa menentukan di terima atau tidak dalam praktik nyatanya. Penjelasan lebih rinci dari beberapa aspek yang sudah kita angkat yaitu :
a.       Perkembangan penggunaan teknologi di bidang industri
Pada zaman globalisasi dengan perluasan persebaran di bidang informasi yang tidak membatasi wilayah maka untuk tetap menjaga daya saing tenaga kerja dari asing maka perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM ( sumber daya manusia) untuk mampu bersaing di pasar global. Untuk analisis proyeksi pengembangan SMK ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi yaitu program keahlian mengalami perkembangan yang sangat pesat, program keahlian mengalami perkembangan yang wajar (stabil), dan program keahlian mengalami kejenuhan. Program keahlian yang diproyeksikan mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah kelompok program Pertanian, Pariwisata, Perikanan, Kelautan, dan Teknologi Informasi. Dengan adanya perkembangan teknologi yang di gunakan oleh dunia kerja maka materi yang di ajarkan pada para peserta didik juga harus di perbaiki dan harus selalu up to date tentang perkembangan teknologi terbaru agar setalah kelulusan masih bisa bersaing di bidang yang telah di kuasai dan memperbesar persentase di terima dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya pembaharuan kurikulum kejuruan maka kesempatan kerja untuk lulusan SMK di dalam dunia industri akan kalah bersaing untuk mendapatkan lapangan kerja, selain itu juga mempersempit lapangan kerja yang bisa di ambil. Dari pernyataan di atas dapat di lihat bahwa penggunaan teknologi terapan di bidang industri sangat mempengaruhi tentang ke tenang perkembangan bidang ke ahlian yang bisa di kuasi oleh para peserta didik dan dengan pembaharuan kurikulum maka segala teknologi yang kemungkinan bisa di gunakan di dunia industri. Sebagai contoh perkembangannya ialah E-sport, E-sport ( olahraga internet) atau bisa dikatakan bermain game Online ialah cabang keahlian di pandang sangat merusak masa depan peserta didik di 3 sampai 4 tahun yang lalu tidak dan dianggap tidak mempunyai masa depan namun pada tahun 2017 E-sport adalah cabang keahlian yang bisa mendatangkan ke suksesan. Sudah banyak cerita sukses seseorang yang berawal dari bermain game dan bahkan ada tim E-sport yang di pilih untuk mewakili negaranya untuk turnamen dunia. Dengan ada keadaan di atas maka salah satu SMK di Jakarta membuka pendaftaran program E-sport untuk menggali potensi E-Sport di Indonesia.
b.      Memperbaiki sikap untuk menumbuhkan etos kerja
Untuk mencapai kenyamanan dan keamanan dalam bekerja, dibutuhkan stasiun kerja yang sesuai dengan ukuran pemakainya dan tugas yang di berikan. Dalam dunia kerja banyak yang berpikir hanya membutuhkan kesiapan metal dan daya tahan tubuh. Banyak perusahaan yang memiliki jam kerja yang sangat berat, dengan kuantitas produk yang di tuntun tinggi dan sebagian memiliki gaji yang tidak sesuai dengan perkerjaannya, oleh karena itu dengan adanya sekolah menengah kejuruan di harapkan peserta didik bisa memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat. Dengan demikian akan meminimalisir tingkat kejenuhan ketika bekerja dan bekerja akan sangat menyenangkan karena apa pun yang dilakukan yang berasal dari hobi atau kesukaan akan di lakukan dengan senang hati. Perbaikan sikap dan etos kerja pun akan menjadi poin tambahan ketika bekerja di suatu instansi tahu perusahaan dan juga bisa mempengaruhi reputasi lembaga pendidikan yang dulu pernah membina. Dengan sikap yang disiplin dari semenjak berada di lembaga pendidikan maka peserta didik akan mudah untuk beradaptasi dalam dunia kerja.
c.       Menciptakan lapangan kerja baru
Dalam program pembelajaran di SMK perlu juga pembekalan keterampilan lain yang bisa di gunakan untuk produktif yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai sarana menghadapi kehidupan di masyarakat. Dalam kenyataannya tidak semua lulusan SMK akan mendapatkan pekerjaan di suatu instansi maupun perusahaan karena adanya kapasitas yang di terima tidak sebanding dengan jumlah orang yang mendaftar. Untuk mengatasi hal tersebut maka sangat penting peserta didik untuk mengasah kemampuan ataupun keahlian dibidang lain seperti bercocok tanam, berbisnis, kuliner dan masih banyak lagi. Namun akan sangat berbeda jika sekolah yang bagi lembaga pendidikan mampu memfasilitasi pengasahan keterampilan di luar jurusan yang di ambil. Dengan fasilitas dari sekolah para peserta didik yang ingin mengembangkan bakat di bidang yang lain akan mampu lebih terasah, lebih terampil dan siap untuk di terjun kan dalam masyarakat. Dalam hal ini perubahan kurikulum bisa menjadi salah satu jalan untuk mewujudkannya. Berkaca dari sekolah di luar negeri yang siswanya memiliki banyak keterampilan yang bermacam-macam karena di sekolah atau lembaga pendidikan telah memfasilitasi mereka untuk mengembangkan bakat dan minat mereka di luar jurusan yang mereka pilih, jadi saat di lepas di kehidupan bermasyarakat mereka tidak putus asa jika mereka di tolak saat melamar pekerjaan karena mereka masih memiliki keahlian di bidang yang lain dan mungkin juga bidang itu yang bisa menghantar kan mereka menjadi orang yang sukses dan bisa menciptakan lapangan kerja yang baru bagi orang lain. Ada pepatah mengatakan bahwa “ sebaik-baiknya bekerja lebih enak bekerja di perusahaan sendiri”, banyak kasus karyawan yang mengundurkan diri di karena kan mereka sudah punya usaha sendiri walaupun dengan gaji di bawah gaji ketika mereka bekerja perusahaan.
d.      Perkembangan ilmu pengetahuan
Dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumber daya manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan baik lokal, regional maupun internasional. Peserta didik tidak hanya menguasai teori – teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Dengan perluasan informasi dengan sangat cepat di era digital untuk yang seperti saat ini maka siswa dan lembaga pendidikan harus berperan aktif agar tidak tertinggal informasi terbaru terutama di bidang ilmu pengetahuan. Dalam era yang serba bebas seperti sekarang seharusnya pembelajaran ilmu pengetahuan dan sains dapat bercermin dengan materi yang berasal dari luar agar bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan SDM yang berasal dari luar negeri. Jika lembaga pendidikan seperti sekolah mampu untuk menerpakan konsep-konsep dan materi pembelajaran dari luar negeri yang sesuai dengan budaya dan perkembangan di Indonesia maka akan terbentuk SDA yang berkualitas dan berdaya saing internasional untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
e.       Mengembangkan kewirausahaan dalam dunia pendidikan
Dalam pengembangan kurikulum perlu adanya kewirausahaan yang akan membangun manajemen baik dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja. Diharapkan peserta didik tidak hanya menguasai teori – teori, tetapi  mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Salah satu alternatif untuk mengatasi persoalan pendidikan adalah melalui pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship, yaitu jiwa keberanian dan kemauan menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar, jiwa kreatif untuk mencari solusi dan mengatasi problem tersebut. Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan prinsip – prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. Instruksi Presiden No. 4 tahun 1995 tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan, mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk mengembangkan program-program kewirausahaan. Dengan adanya perkembangan kewirausahaan dalam dunia pendidikan akan sangat bermanfaat dalam dunia kerja untuk ke depannya baik dalam dunia industri maupun kehidupan sosial.

Sumber kajian :
      Calhoun & Finch Mei 2005. Pengembangan Kemampuan Peserta Didik. Dari http://www.academia.edu/download/28340741/hal._50-61_kompetensi_keahlian_smk.pdf
      EMA OLIEVIA FITRIANI. 2010. Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Rotasi Kerja Dengan Daya Tahan Terhadap Tekanan Kerja. Dari http://eprints.ums.ac.id/8013
       Abdul Hakim. 2010. Model  Pengembangan Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam  Menciptakan  Kemandirian Sekolah Riptek, Vol.4, No.1, Hal.: 1 - 14. Dari http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/2013/12/1.kewirausahaan-baru1.pdf