Thursday, March 21, 2013

Puasa Lebih Berkah Dengan Sunnah



Ramadhan-RT
Kewajiban puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah salah satu jenis puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT dan Rosulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh 185:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Rosulullah SAW bersabda:
“Tali Islam dan kaidah agama adalah tiga, dan Islam dibangun atas ketiganya. Barangsiapa meninggalkan salah satu dari ketiganya, ia kafir dan darahnya halal. (Ketiga tali Islam dan kaidah agama tersebut) adalah kesaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, shalat wajib, dan puasa Ramadhan”.(HR. Abu Ya’la).
Dari dua dasar di atas sudah menjadi dasar kuat diwajibkannya puasa Ramadhan, kecuali bagi orang-orang tertentu yang diperbolehkan mengqodho’ puasanya.

Adapun perbuatan sunnah di bulan Ramadhan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan antara lain:
1. Sedekah
Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun” (HR. Ahmad)
“Barang siapa memberi makan atau minuman untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa dari harta yang halal, maka para malaikat mendoakannya di jam-jam bulan Ramadhan dan Jibril juga mendoakannya di malam Lailatul Qadar” (HR. Ath-Thabrani dan Abu Syaikh).
2. Qiyamullail (Sholat Malam)
“Barang siapa melakukan qiyamul lail karena iman dan bersabar dengan menyimpan pahalanya di sisi Allah, maka dosa-dosa silamnya diampuni” (Muttafaq Alaih).
3. Membaca Al-Qur’an
“Puasa dan Al-Qur’an memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Tuhan, aku melarangnya makan dan minum di siang hari’. Al-Qur’an berkata, ‘Tuhan, aku melarangnya tidur di malam hari, maka izinkan kami memberinya syafa’at’.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)
4. I’tikaf, yaitu berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah dan berdzikir kepada Allah. Rosulullah selalu beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
“Dari Aisyah ra. : Bahwasannya Nabi SAW beri’tikaf sepuluh hari terakhir dari bulan Romadhon sehingga Alloh mewafatkannya, kemudian isteri-isteri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau” (HR. Bukhori Muslim Abu Dawud)  
5. Umrah ke Baitullah
Rosulullah SAW bersabda:
“Umrah di bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.” (Muttafaq Alaih).
“Umrah ke umrah lainnya adalah menghapus dosa diantara keduanya.”(Muttafaq Alaih).
6. Sholat Dhuha adalah sholat yang dilakukan setelah matahari terbit sampai sebelum dhuhur.
Sholat Dhuha adalah Sholat Awwaabiin (sholatnya orang-orang yang selalu kembali padaNya)” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
7. Sholat sunnah Rawatib adalah sholat sunnah yang mengikuti sholat fardhu, dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardhu. Sholat sunnah rawatib meliputi 2 rakaat sebelum shalat Subuh, 2 rakaat sebelum dan sesudah shalat Dhuhur, 2 rakaat sebelum shalat Ashar, 2 rakaat setelah shalat Maghrib, 2 atau 4 rakaat setelah shalat Isya’
“Tidak lah seorang hamba muslim yang sholat karena Alloh setiap hari 12 roka’at, (sholat) tathowwu’ (sunnah) bukan fardhu melainkan Alloh akan membangunkannya rumah di surga”  (HR. Muslim).