Thursday, March 21, 2013

FENOMENA ZAT ADITIF DI SEKITAR KITA



Zat Aditif-Rempah Tubruk
Zat aditif makanan atau lebih dikenal dengan bahan tambahan makanan (BTM), mungkin tidak begitu familiar di telingan masyarakat, tapi jenis-jenis dari bahan tambahan pangan pasti sudah banyak digunakakn oleh masyarakat sehari-hari. Zat aditif atau BTM merupakan semua jenis zat yang ditambahkan dalam makanan maupun minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Zat aditif yang ada di pasarana memiliki banyak macam, beberapa jenis dari zat aditif diantaranya pewarna, pengawet, pemanis, penyedap, pengental, pengemulsi, serta masuh banyak yang lain. Penambahan zat aditif ini bertujuan untuk memperbaiki warna, citarasa, penampakan, tekstur, flavor, serta memperpanjang daya simpan dari suatu makanan.
Penggunaan zat aditif sendiri sudah berlangsung sejak lama di masyarakat, baik yang sintetis maupun alami. Dan saat ini hampir semua orang sangat bergantung pada penggunaan zat aditif ini dalam kehidupannya. Dalam industri makanan dan minuman, zat aditif ini merupakan faktor kunci untuk menghasilkan produk yang baik dan disenangi konsumen. Sedangkan penggunaannya untuk keperluan rumah tangga bertujuan untuk meningkatkan citaras dari suatu makanan.
Zat aditif sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu zat aditif alami dan sintetis. Zat aditif alami merupakan zat aditif yang berasal dari tanaman, hewan, dan produk turunannya yang tidak mengalami proses pengolahan industri dan tidak ditambahkan bahan-bahan kimia. Sedangkan zat aditif sintetis merupakan zat aditif yang diproduksi oleh industri modern dengan menggunakan berbagai campuran bahan-bahan kimia. Kedua jenis zat aditif ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dan memiliki peminat sendiri-sendiri.
Peningkatan permintaan zat aditif di masyarakat menjadi peluang para produsen untuk memproduksi zat aditif dengan berbagai macam dan jenisnya yang sangat banyak. Dan penggunaan zat aditif sintetis ini semakin hari semakin meningkat penggunaannya oleh industri makanan dan minuman serta rumah tangga. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan zat aditif sintetis ini karena alasan kepraktisan dan hasil yang didapatkan bisa maksimal. Namun, penggunaan zat aditif sintetis dalam makanan dan minuman dibatasi oleh aturan pemerintah dalam UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan zat aditif sintetis yang berlebihan dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, karena bagaimanapun zat aditif sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia yang asing bagi tubuh. Akumulasi bahan-bahan kimia ini dalam waktu lama pasti akan memberikan efek negatif bagi tubuh, hal inilah yang menjadi alasan terkait pembatasan penggunaan zat aditif sintetis.
Sedangkan untuk zat aditif alami merupakan semua jenis zat tambahan makanan yang berasal dari alam tanpa menggunakan pengolahan dan bahan tambahan kimiawi. Pada awal penggunaan zat aditif, jenis alami inilah yang banyak digunakan, tetapi seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan akan zat aditif, banyak orang beralih dari zat aditif alami ke zat aditif sintetis. Alasan kepraktisan dan hasil yang lebih baik menjadi alasan utama masyarakat meniggalkan zat aditif alami ini. Namun, meskipun demikian ada beberapa masyarakat yang masih setia menggunakan zat aditif alami ini, dengan alasan keamanan dan tanpa efek samping, membuat masyarakat tetap setia. Zat aditif alami memiliki kelebihan tidak menimbulkan efek samping berbahaya bagi tubuh, karena berasal dari bahan alami dan tidak ditambahkan bahan-bahan kimia. Namun, kelemahan dari zat aditif alami ini adalah kepraktisan dan hasil yang dihasilkan tidak sebaik zat aditif sintetis.
Pemilihan penggunaan zat aditif sintetis maupun alami memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dan yang perlu diperhatikan ketika anda memilih penggunaan zat aditif sintetis adalah batasi penggunaannya, jangan terlalu banyak mengkonsumsinya dan jangan terlalu sering. Karena sekali lagi zat aditif sintetis terbuat dari bahan-bahan yang asing bagi tubuh, sehingga akumulasinya dalam tubuh dapat menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh. Lebih bijak dan selektif dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi adalah cara cerdas untuk menjaga tubuh kita