Monday, April 1, 2013

PENGERTIAN RESISTOR


                                                                                                             
  1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang mempunyai karakteristik membatasi/menghambat arus listrik yang melaluinya. Resistor merupakan komponen pasif dan pada rangkaian elektronika, resistor biasanya digunakan sebagai pembatas arus, pembagi arus dan pembagi tegangan. Setiap bahan memiliki nilai resistansi yang berbeda.
 










Gambar 1. Cara Membaca Resistor

Resistor yang di gunakan pada robot LF-01 adalah

Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemutus sirkuit dan penyambung atau sebagai fungsi lainnya. Dalam hal ini kegunaan transistor sebagai komponen penguat, switching atau driver.
Dari berbagai bentuk transistor yang ada di pasaran, pada umumnya pada transistor terdapat tanda-tanda khusus baik berupa titik  atau tojolan yang menunjukkan posisi emitor. Sedangkan transistor yang berbentuk topi, kolektor terdapat pada badan transistor. Jenis transistor adalah NPN dan PNP.
Transistor dapat dianalogikan sebagai dua buah diode
Gambar 2. Simbol Transistor NPN dan PNP
Gambar di atas adalah lambang trasistor NPN dan PNP beserta analoginya dengan menggunakan rangkaian dioda berdasarkan susunan semikonduktornya untuk menentukan kaki-kaki transistor secara analog.
Cara kerja transistor : seperti yang ditunjukan oleh gambar di atas, tentang arah arusnya
v  Untuk NPN, jika ada arus yang mengalir dari basis menuju emitor maka akan ada arus yang mengalir dari kolektor menuju emitor.
v  Untuk PNP, jika ada arus yang mengalir dari emitor menuju basis maka akan ada arus yang mengalir dari emitor menuju kolektor.
Untuk transistor type NPN bias basis diberikan bias positf dan untuk type pnp sebaliknya yaitu bias negatif .

  1. Dioda
Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.

Gambar 3.  Bentuk dan lambang Dioda

  1. Transmitter dan Receiver
Transceiver adalah komponen elektronika yang bersifat memancarkan sinyal sedangkan receiver adalah komponen elektronika yang bersifat menerima sinyal tersebut. Dalam kasus ini Transceiver yang digunakan adalah berupa LED Superbright. Led Superbright adalah komponen elektronika yang memiliki prinsip kerja seperti LED ( Light Emitting Dioda ) hanya saja yang intensitas cahaya yang dipancarkan lebih kuat dibandingkan dengan LED biasa. Intensitas cahaya yang melaluinya sebanding dengan arus yang melewatinya, tetapi arus yang melaluinya tidak lebih dari 22 mA. Sedangkan receiver yang digunakan adalah berupa photo dioda atau photo transistor. Photo diode adalah komponen elektronika yang jika terkena cahaya, maka akan menimbulkan beda potensial pada kaki-kakinya.
    
Gambar 4.   Photo Dioda
  1. Komparator
Komparator adalah salah satu aplikasi dari op-amp (operational amplifier), dimana memiliki fungsi membandingkan besar dua potensial yang diberikan.
+
 
A
 
                                                     
-
 
B
 
                                                             
                                                       Out

Gambar 5. Simbol komparator

Cara kerja dari piranti komparator adalah membandingkan beda potensial yang diberikan pada terminal A (+) dan B (-). Jika A > B maka out akan saturasi, jika A < B dan A = B maka out = 0. Bentuk fisik IC (Integrated Circuit) dari komparator adalah sebaga berikut :

Gambar 6. Skematik kaki IC LM324

  1. Motor
Motor merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam kasus perancangan robot, umumnya digunakan motor DC, karena jenis motor ini lebih mudah untuk dikendalikan. Kecepatan yang dihasilkan oleh motor DC berbanding lurus dengan potensial yang diberikan. Untuk membalik arah putarnya cukup membalik polaritas yang diberikan.
Motor DC biasanya digunakan dalam rangkaian yang memerlukan kepresisian yang tinggi untuk pengaturan kecepatan kecepatan, pada torsi yang konstan. Semua motor DC beroperasi atas dasar arus yang  melewati konduktor yang  berada dalam medan magnet.
Motor DC disini digunakan sebagai motor penggerak utama ataupun pada aktuator yang lainnya.
Terdapat dua tipe motor DC berdasarkan prinsip medannya yaitu:
1.      Motor DC Dengan Magnet Permanen.
2.      Motor DC Dengan Lilitan Yang Terdapat Pada Stator.


BAB II
ISI

  1. Sensor
Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang dapat dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dalam proyek kita kali ini menggunakan sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya garis putih pada lapangan dengan warna hitam.
§      Photo Dioda
Photo dioda disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya  cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2.
Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk, seperti halnya yang ditunjukkan pada gambar berikut.
 







Gambar 7.  Pemanfaatan photodioda sebagai sensor
·                  Rangkaian sensor garis
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photo diode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.
Gambar 8. Rangkaian Sensor Garis

B.     Rangkaian Komparator
Jika rangkaian sensor telah sempurna, maka dilanjutkan dengan rangkaian pembanding, kemudian dengan langkah yang sama dengan diberikan dasar terang dan gelap, kedua perbedaan kondisis yang diberikan akan ditunjukan oleh nyala LED A atau B
Gambar 9. Rangkaian sensor dan pembanding

Pada rangkaian ini telah ditentukan tegangan referensinya dengan dengan mengatur variable resistor 3k sebagai tegangan pembanding.
Jika tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini adalah 0V, akaibatnya pada IC1 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluaranya saturasi, maka LED A on, sedangkan pada IC2 sebaliknya maka LED B off.
Jika pada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini mendekati Vcc, akibatnya pada IC2 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluarannya saturasi, maka LED B on,sedangkan pada IC1 sebaliknya maka LED A off. Maka kondisi antara titik A dan B akan selalu keterbalikan.

C.    Driver Motor
Driver motor berfungsi sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar motor.
Driver type H digunakan untuk mengontrol putaran motor yang dapat diatur arah putarannya CW (searah jarum jam) maupun CCW (berlawanan jarum jam). Driver ini pada dasarnya menggunakan 4 buah transistor untuk switching (saklar) dari putaran motor dan secara bergantian untuk membalik polaritas dari motor.
Gambar 10.  Rangkaian Driver Motor H Bridge


D.    Daftar Komponen
Daftar komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat Robot Line Tracer.
No
Nama Komponen
Jumlah
1.
LED SuperBright
2 Buah
2.
LED
4 Buah
3.
Phothodiode
2 Buah
4.
Resistor


330 Ω
6 Buah

47 K Ω
2 Buah

1 K Ω
8 Buah

Variable resistor 1 K Ω
2 Buah
5.
IC LM 324 + Socket
1 Buah
6.
Transistor


9013
8 Buah

9012
4 Buah
7.
Dioda IN 4001
9 Buah
8.
Connector


4 Pin
1 Buah

2 Pin
3 Buah
9
Motor DC
2 Buah
10.
Bateray 9 Volt
1 Buah
Tabel 1 Daftar Komponen Elektronika